DISEMINASI BUDAYA POSITIF
DISEMINASI BUDAYA POSITIF
Oleh: Arief Vendy Setyawan, S. Pd., Gr.
A. Latar Belakang
Budaya positif merupakan kebiasaan dalam penerapan nilai-nilai kebajikan untuk mencakai keselarasan hidup berperiku sesuai keyakinan yang mengarah ke dalam keselamatan dan kebahagiaan hidup. Nilai-nilai kebajikan yang dimaksud merupakan sikap perilaku dalam bertindak ke arah nilai atau norma yang berlaku di lingkungan tempat berinteraksinya manusia. Dalam menciptakan budaya positif perlulah adanya pendidikan yang menuntun menuju tujuan manusia dalam keselamatan dan bahagiayaan dalam hidup. Budaya positif dapat terwujud dari kesadaran atas diri manusia itu sendiri yang dapat menerapkan nilai kebajikan atau yang kita sebut disiplin positif dan dengan regulasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Sekolah merupakan salah satu lingkungan dalam menumbuhkan budaya positif dalam mempersiapkan murid yang akan menjadi anggota masyarakat di masa depan. Sekolah ibaratkan ladang yang digunakan tempat menyemai bibit-bibit yang akan tumbuh. Bibit dalam arti disini murid. Penyemai bibit disini diartikan petani di sekolah yaitu guru. Guru yang memberikan merawat dan memupuk murid-murid untuk menjadi individu yang baik. Baik dalam hal kepribadian, kareakter, prestasi yang kuat dalam menjadi manusia yang merdeka mengambil kendali atas masa depannya dan masyarakat nantinya.
Maka dari itu perlulah dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa. Sebagai seorang pendidik di sekolah selalu membiasakan diri murid dalam disiplin positif, menumbuhkan motivasi intrinsik, mandiri dan bertanggung jawab untuk menciptakan budaya positif di masa depannya.
B. Tujuan
- Pendidik memahami konsep budaya positif
- Pendidik dapat mendiskusikan langkah dan strategi yang lebih efektif, konkret, dan realistis untuk mewujudkan budaya positif di sekolah.
C. Tolak Ukur
- Pendidik memahami Filosofi pendididkan Ki Hadjar Dewantara
- Pendidik memahami perubahan paradigma belajar
- Pendidik memahami disiplin positif
- Pendidik memahami motivasi perilaku manusia
- Pendidik memahami kebutuhan dasar manusia
- Pendidik menerapkan posisi kontrol restitusi
- Pendidik menerapkan keyakinan kelas
- Pendidik menerapkan segitiga restitusi
D. Linimasa yang dilakukkan
Diseminasi Budaya Positif di SDS Eka Tjipta Katayang dilakukan dengan cara presentasi konsep dasar Budaya Positif, diskusi, tanya jawab, mengamati model lewat video dan menganalisis kasus dalam penerapan disiplin positif, keyakinan kelas dan restitusi di Sekolah.
E. Dukungan yang dibutuhkan
Dukungan kegiatan dari Kepala Sekolah melalui izin penyelenggaraan dan diskusi bersama bersama Dewan Guru di SDS Eka Tjipta Katayang. Selain itu Sarana dan Prasarana seperti ruang diskusi di kelas VI, LCD Proyektor, Speaker dan Microphone.
F. Refleksi
- Kegiatan diseminasi berjalan lancar.
- Terjadi interaksi aktif dan inisiatif dalam memmahami konsep Budaya Positif.
- Tanggapan dari Kepala Sekolah dan Dewan Guru sangat baik dalam kegiatan pengimbasan konsep Budaya Positif.
- Kepala Sekolah dan Dewan Guru berkomitmen dalam penerapan terselenggaranya Budaya Positif di sekolah.
Bukti Karya Platform Merdeka Mengajar : https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/video/680215
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Pendidikan Sebagai Investasi Jangka Panjang
- Apa Itu Pemanasan Global
- Keuntungan dan Manfaat menggunakan e-Learning bagi Guru dan Siswa
- Tujuan & Manfaat Website bagi Sekolah
- Cara Belajar Efektif
Kembali ke Atas